Pasien adalah seorang laki-laki 37 tahun, mengalami cedera saat latihan militer. Datang ke IGD RSOS dengan keluhan nyeri pada bahu kanan dan sakit digerakkan. Sebelumnya pasien sudah berobat ke RSUD setempat, dilakukan foto rontgen bahu kanan AP dan tidak dijumpai kelainan (Gb.1). Oleh dokter IGD kemudian dikirim ke radiologi dengan permintaan : Rontgen AC Joint R/L AP Stress.
TEKNIK PEMERIKSAAN
Persiapan
Tidak ada persiapan khusus.Posisi Pasien Pasien berdiri menghadap tabung sinar-x, kaset ukuran 35 x 43 cm dipasang melintang di belakang pasien. MSP di tengah kaset dan kedua bahu terkaver. Kedua tangan diberi beban masing-masing seberat 3 kg.
Pengaturan Sinar
CR : Tegak lurus kaset. CP : Manubrium sterni menuju pertengahan kaset.HASIL RADIOGRAF
FFD : 100 cm. Kolimator dikecilkan sesuai kebutuhan.
DESKRIPSI HASIL PEMERIKSAAN
- Tampak AC joint kanan melebar hingga lebih dari 1,5 cm.
- Jarak coraco-clavicula juga melebar hingga lebih dari 2 cm
- Kesan : Dislokasi AC Joint Grade III (ruptur ligamen acromioclavicular dan ligamen coracoclavicular.
Teknik ini dapat memperlihatkan dengan baik adanya dislokasi AC joint dan mengetahui grade (derajat) dislokasinya yang tidak terdeteksi pada proyeksi AP rutin (Greenspan, 1988). Pemeriksaan dilakukan kanan dan kiri agar dapat dibandingkan (Bontrager, 2001). Penilaian dilakukan dengan pengukuran jarak sendi dan dibandingkan dengan sisi yang lain. Kesulitan dari teknik ini adalah biasanya pasien merasa nyeri karena diberi beban (2,5 – 5 kg).
- Proyeksi AP Stress sangat baik untuk memperlihatkan adanya dislokasi AC joint.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar